Oleh : Uswatun Niswi
06 Oktober 2018
Revolusi industri 4.0 yang dicetuskan di Jerman akan
merambah ke beberapa negara lain, seperti Indonesia. Saat ini, wacana maupun
diskusi yang sedang berkembang mengenai persiapan Indonesia menghadapi era
Revolusi Industri 4.0 sangat pesat. Baik di jajaran birokrasi maupun orang
sipil. Tidak pelak lagi seluruh bidang diminta untuk berbenah demi
mempersiapkan kebutuhan yang relevan dengan challenge ke depannya, terutama
bidang pendidikan.
Artinya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai ujung
tombak pemegang kuasa dan eksekusi sistem pendidikan yang akan diterapkan mesti
memberikan asupan sosialisasi yang memadai untuk seluruh komponen pendidikan
seperti tenaga pengajar, kurikulum dan lain-lain.
Dilansir dari nscpolteksby.ac.id, karakteristik di era
revolusi industri tersebut meliputi digitalisasi, optimasi dan kustomisasi
produk, otomasi dan adaptasi, interaksi antara manusia dengan mesin, value
added services and business, automatic data exchange and communication, dan
penerapan IoT (Internet of Things).
Pertanyaannya lagi, kenapa dunia pendidikan kita harus
berbenah demi menghadapinya? Simak lebih lengkap ulasan berikut!
1. Pesatnya perkembangan teknologi
Dari indikator Revolusi Industri 4.0, dapat kita perhatikan
dengan seksama jika di era itu sistem kehidupan akan didominasi oleh sistem
digital berupa IoT (Internet of Things) dan teman-temannya. Otomatisasi yang
lebih keren akan bertebaran dalam perangkat yang kita gunakan dalam keseharian.
Para gadget pun akan berkembang lebih canggih lewat rilisan produk terbarunya.
Apa jadinya jika generasi muda kita memegang barang-barang
seperti itu? Seharusnya, mereka mampu menggunakannya untuk hal-hal positif.
Dampaknya, mereka lebih siap menghadapi tantangan. Namun, sebaiknya kita
berpikir akan resiko terburuknya terlebih dahulu. Tanpa edukasi dan arahan,
teknologi secanggih itu berpotensi digunakan dalam hal-hal negatif. Untuk
itulah, pendidikan kita harus mampu menyentuh hati pelajar yang sudah
terkontaminasi dengan gadget.
2. Perubahan karakteristik pekerjaan
Perubahan zaman artinya juga mengubah perilaku komponen
dalam dunia. Perkembangan teknologi yang begitu pesat juga akan mendorong
perubahan perilaku masyarakat. Kebutuhan mereka berubah dan ini bisa
menciptakan peluang sekaligus ancaman. Peluang bisa berupa lapangan pekerjaan
baru dan ancaman bisa berupa hilangnya atau tergantikannya pekerjaan yang sudah
tidak menjawab kebutuhan zaman.
Revolusi industri 4.0 rentan memunculkan pekerjaan yang baru dan resikonya adalah ada beberapa jenis pekerjaan yang terdisrupsi. Pendidikan
seharusnya bisa menjadi jembatan penghubung antara pelajar dengan dunia kerja
yang relevan agar SDM unggul tercapai sesuai cita-cita pendidikan.
3. Kebutuhan SDM yang lebih mumpuni
Seperti yang telah diulas sebelumnya, SDM unggul dapat
tercapai jika pendidikan mampu membentuk generasi kita berguna untuk industri
yang sedang berkembang di luar sekolah atau universitas alias dunia kerja.
Perubahan kurikulum terus berlangsung hingga kini memang sedang menunjukkan
usaha untuk kemajuan dan kemandirian bangsa meski di tengah perjalanan terus
bertemu dengan problema.
Jika kita tak bisa menunggu terlalu lama, pendidikan
informal bisa menjadi solusi untuk menjawab tantangan zaman karena sifatnya
lebih fleksibel.
4. Daya saing nasional harus meningkat
Mengapa kita inginkan negara ini memiliki SDM yang unggul? Selain untuk kemandirian warganegara, juga berguna untuk mendongkrak daya saing dengan negara luar. Jangan bayangkan skala kompetisi kita hanya berakhir dengan teman kerja atau satu kelas. Ada persaingan yang lebih berat dan menantang yaitu berhadapan dengan negara di benua lain. Berbagai ranking terus dipublikasi sehingga dunia internasional dapat melihat di mana posisi kita.
5. Pendidikan adalah persiapan untuk hidup
Satu hal terakhir, Edward de Bono pernah menyatakan dalam bukunya yang berjudul Revolusi Berpikir bahwa pendidikan sejatinya persiapan untuk hidup. Begitulah seharusnya kita memandang esensi pendidikan. Bukan sekadar nilai tinggi, akademik bersinar dan memenangkan kompetisi, tapi lebih dari itu.
Pandanglah pendidikan sebagai upaya persiapan untuk bertahan dari
berbagai ujian dan cobaan dalam hidup. Pendidikan harus mampu mengajarkan bahwa
kegagalan adalah hal yang wajib dirasakan. Sebab, bangkit dari kegagalan jauh
lebih berharga ketimbang tidak pernah merasakannya sama sekali.
Nah, itulah alasan dunia pendidikan wajib berbenah demi
menghadapi Revolusi Industri 4.0. Bagaimana dengan persiapanmu?
Sumber :