Jumat, 12 Januari 2018

Generasi Z : Bekerja, Tidak Bekerja

Oleh : Andreas Maryoto
Kompas, 12 Januari 2018


Kita mungkin tak menyadari bahwa sudah banyak anak muda memilih untuk tak bergabung dengan perusahaan-perusahaan besar. Mereka memilihberusaha sendiri atau bergabung dengan teman-temannya untuk membuat usaha. Anak-anak muda ini mengerjakan sejumlah pekerjaan, melalui agensi, yang sebenarnya mengerjakan proyek korporasi. Inilah era mereka yang bekerja tak terikat dengan birokrasi, tak terikat waktu secara ketat, dan bisa dilakukan dimana saja.

Beberapa diantara mereka memilih bekerja sebagai konsultan bisnis, melakukan pemasaran digital, mendesain kegiatan luar ruang, membuat perangkat lunak, dan lain-lain. Meski begitu mungkin ada di antara mereka yang masih sembunyi-sembunyi  melakukan pekerjaan itu karena mereka juga masih menyambi bekerja di perusahaan.

Bekerka seperti itu lebih dulu dilakukan oleh fotograf, desainer visual, dan pekerja kreatif lainnya. Akan tetapi, mereka lebih banyak menerima order personal. Sementara order korporasi lebih banyak muncul dalam waktu tertentu saja. Mereka memiliki kecakapan sangat spesifik sehingga dibutuhkan oleh klien.

Pekerjaan-pekerjaan di korporasi pada era digital ini makin menjelimet dan harus diakui tidak semuanya bisa dikerjakan oleh mereka sendiri. Sebagai contoh, pemasaran berbasis digital mengharuskan ide-ide kreatif yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Di  luar perusahaan ide itu melimpah. Mereka yang sudah menyadari ini umumnya adalah perusahaan yang mulai dikendalikan oleh generasi milenial.

Generasi milenial memiliki sifat kolaboratif yang lebih tinggi dibanding pendahulunya. Karena itu, mereka lebih menyadari sejumlah pekerjaan tak bisa ditangani sendiri, sehingga harus melibatkan pihak lain. Pekerjaan seperti ini dialihdayakan ke mereka yang memiliki keahlian tertentu. Cara seperti itu diakui lebih efisien dan berbiaya lebih murah dibandingkan jika dikerjakan sendiri.

Pekerja-pekerja muda yang memilih bekerja mandiri, lepas dan tidak masuk ke dalam perusahaan diperkirakan akan lebih banyak lagi. Mereka lebih senang disebut pekerja independen, tetapi dengan keahlian yang lebih bervariasi. Mereka boleh jadi merupakan pekerja yang memiliki keahlian sebagai pemecah masalah di korporasi. Generasi Z atau mereka yang lahir mulai tahun 2000 kerap memilih bekerja dari rumah atau di kafe-kafe.

Berdasarkan studi yang telah dilakukan, generasi Z memiliki jiwa wirausaha yang lebih besar dibanding generasi milenial atau generasi sebelumnya. Sebanyak 4 dari 10 orang di antara mereka memilih berusaha sendiri. Mereka lebih senang mengkreasikan pekerjaan untuk mereka sendiri.
Ke depan, perusahaan perlu mengubah pandangan. Selama ini korporasi kerap merasa bisa menangani semua masalah dan proyek secara mandiri. 

Kini, perusahaan harus melirik mereka yang ternyata lebih kreatif dan lebih efisien dalam mengerjakan berbagai pekerjaan. Dengan begitu, perusahaan bakal mendapat untung berupa produk yang lebih kreatif dan efisien. Perusahaan perlu memiliki karyawan yang memiliki jaringan luas agar bisa mengontrak tenaga-tenaga kreatif itu.

Kondisi ini sudah dilirik beberapa kalangan yang kemudian membuat platform untuk mempertemukan kebutuhan korporasi dengan anak-anak muda yang memiliki sejumlah keahlian, tetapi memilih bekerja lepas. Salah satunya adalah platform Working Not Working. Platform ini memiliki klien sejumlah korporasi besar, seperti Google, Apple, dan Facebook. Working Not Working didirikan tahun 2012 dengan membebaskan biaya untuk pekerja independen dan memungut  biaya untuk perusahaan yang bergabung.

Beberapa yang telah bergabung menyatakan kepada media massa bahwa keuntungan menjadi pekerja independen dan bergabung dengan platform Working Not Working adalah mereka bisa menjadi bos bagi dirinya sendiri. Mereka juga mendapat teman dan sejumlah negeri dan profesi, mengatur diri sendiri dengan kesibukan yang beragam, dan lain-lain. Namun, mereka pun mengakui menjadi pekerja independen itu tidak mudah karena dengan cara seperti itu mereka bisa dibayar oleh orang lain.

Inilah generasi yang mungkin seperti nama platform itu, bekerja, tidak bekerja.