Selasa, 04 September 2018

Metode Pendidikan Baru Menghadapi Revolusi Industri 4.0


CNN Indonesia
Selasa, 04/09/2018 




Jakarta, CNN - Untuk maju, sebuah negara tentu harus melakukan perubahan di berbagai bidang. Apalagi saat ini, ketika Indonesia tengah menghadapi era revolusi industri 4.0 di mana persaingan kian ketat.

Salah satu perubahan itu bisa terbentuk dengan perbaikan sumber daya manusia. Demi menciptakan hal tersebut, Jababeka Group bekerjasama dengan Glasgow University dan President University menggelar seminar bertajuk "The Future of Global Higher Education" di Menara Batavia, Jakarta, Sabtu (4/9).

Seminar ini digelar demi meneruskan misi Presiden Joko Widodo yang meluncurkan "MAKING INDONESIA 4.0". Ini merupakan komitmen pemerintah untuk memasuki era revolusi industri 4.0 sebagaimana yang belakangan digembar-gemborkan.

Menghadapi revolusi industri 4.0 tentu bukan hal mudah. Sederet hal perlu dipersiapkan, misalnya saja dengan merubah metode pembelajaran dalam dunia pendidikan yang ada saat ini.

"Negara perlu mengubah tiga hal dari sisi edukasi," ujar Darmono. Yang paling fundamental adalah mengubah sifat dan pola pikir anak-anak zaman sekarang. Selanjutnya, sekolah harus bisa mengasah dan mengembangkan bakat seorang anak. Terakhir, institusi pendidikan tinggi seharusnya mampu mengubah model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan zaman kiwari.

Pemerintah, lanjut Darmono, perlu memberikan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak, misalnya dengan menyediakan teknologi yang mumpuni.

Konsep 'KKN' di zaman kiwari adalah komunikasi, kolaborasi, dan networking. "Bukan kolusi, korupsi, dan nepotisme," kata Darmono.

Dalam kesempatan yang Vice International Chancellor President Universiy, Profesor Scott Younger mengatakan bahwa teknologi akan selalu berubah. "Mungkin selanjutnya ada revolusi terbaru lagi," kata dia.

Gelaran ini diharapkan menjadi bekal pada sistem terbaru dalam dunia pendidikan sehingga terbentuk sumber daya andal yang dimiliki Indonesia. (sen/asr)